Pecinta Suzuki Spin

bikin rem spin paten
Ganti Paha Ayam Mio




paha-ayamRem belakang Suzuki Spin 125 yang dianggap kurang pakem, melahirkan banyak ide. Salah satunya mengganti paha ayam rem teromol pakai punya Yamaha Mio yang lebih panjang 2 cm.

Awas, jangan keliru comot paha ayam dari warteg. Apalagi comot paha cewek yang lagi jalan. Wuuu..itu sih bukannya nambah pakem, tapi malah bonyok digebukin orang, he..he..he. Comot paha ayam Mio yang lebih panjang tentu menguntungkan. Momen atau torsi yang didapat ketika menarik tuas rem otomatis jadi lebih besar.

Logikanya, dengan panjangin paha ayam alias tuas rem teromol, maka tarikan handel jadi lebih ringan. Efeknya, tekanan bisa lebih kuat lagi. Dibanding tuas pendek yang pastinya tarikan malah jadi terlalu keras. Bagel dan sudah ditarik kencang tapi efeknya di teromol enggak keras.

Langkah mengganti paha ayam punya Mio juga enggak ribet. Tinggal beli paham ayam, terus pasang deh. Tentu belinya di toko variasi, lah. Kalau paha ayam beneran, baru deh di warteg. Harganya juga murah. Cuma Rp 15.000. Ada pula yang variasi atau bukan orisinal yang dibanderol Rp 10 ribu.

“Pemasangan juga tinggal plek, nggak perlu ubah apa-apa lagi. Rem jadi lebih lembut dan pakem. Dibanding sebelumnya, keras dibejek juga masih tetap nyelonong.


Suzuki Spin 125 Pakem Pakai Kampas RX-King

Problem rem belakang Suzuki Spin 125 kurang pakem juga dialami Triyoga. Warga Kelapa Dua, Jakarta Barat ini langsung berpikiran ganti kampas. “Sudah coba beberapa kampas dari motor lain. Tapi, tetap masih kurang, akhirnya pakem setelah pakai punya Yamaha RX-King,” kata karim.



Harga komponen ini di toko onderdil tidak mahal. Cuma Rp 24.500. Tapi, kampas rem RX-King lebih besar dibanding punya Spin 125 (gbr. 1). Perbedaanya terletak pada ujung bawah kampas. “Punya RX-King lebih tebal beberapa milimeter. Sehingga kalau langsung dipasang enggak pas




Jika dipaksakan, kondisi jadi seperti megar alias enggak rapat. Akhirnya timbul ide untuk memodifnya. Yoga langsung mengambil gerinda untuk memotong bagian yang berlebih tadi (gbr. 2).
Bagian yang dipotong atau dibuang cukup di satu sisi. “Ukurannya tinggal ngepasin. Kalau kedua bagian sepatu rem tadi sudah bisa rapat, artinya sudah bisa dipasang,”
Oh ya dalam membeli kampas baru ini sertakan juga pegas. “Karena kalau masih pakai per Spin 125 tetap enggak maksimal,” tutup wak karim


bikin terikan enteng

Pakai karburator Satria FU bikin tunggangan makin ngacir? Ya, hal ini mungkin sudah tidak diragukan lagi bagi pembesut Suzuki Spin. Utamanya, banyak dilakukan anggota Spinner Community (SC) dan mereka sudah membuktikan khasiatnya.


“Tarikan bawahnya makin cepat serta performanya jadi meningkat. Konsumsi BBM juga tidak begitu boros, beda tipis lah,” ungkap Indra, dewan penasihat SC yang biasa kopdar di Roti Bakar Edi, Prapanca, Jaksel.
Namun tak sedikit motormania yang bertanya, seberapa besar sumbangsih penggantian karbu itu terhadap torsi maupun tenaga serta konsumsi bahan bakarnya. Nah untuk menjawab keraguan itu, akan dilakukan uji coba langsung pada Suzuki Spin lansiran 2006.
“Karbu Satria bisa dipasang ke Spin, karena hampir mirip. Keduanya model vakum dan berlubang venturi 26. Beda utamanya pada diameter skep, spuyer dan diameter bagian dalam venturi (lihat tabel.1). Bawaan Satria lebih besar,” ungkap Hasan Basri, empunya Hasan Motor di Kelapa Dua Raya, Kebon Jeruk, Jakbar.
Tak diragukan lagi bila peranti bawaan Satria FU yang serbagede ini , bikin suplai campuran BBM dan udara di ruang bakar makin banyak. Sehingga pembakaran juga makin besar, yang ujungnya bikin tenaga kian meningkat.
Apakah mutlak begitu? Biar makin jelas, yuk langsung kita buktikan. Langkah awal, bongkar karbu Spin yang dilanjutkan menggantinya dengan milik FU.
“Tapi tunggu dulu, sebelumnya potong 2 ulir baut penyetel kabel karbu FU dengan gergaji besi atau alat lain, biar kabel gas bawaan Spin bisa berfungsi maksimal. Lalu memotong kabel gas kurang lebih 3,5 cm , dengan tujuan agar saat gas dipelintir tidak ada kabel gas yang tersisa sehingga skep bisa naik ke atas dengan maksimal,” imbuh Hasan.
Pengetesan
Tes pertama, mengukur konsumsi BBM dengan cara motor diisi bensin 1 liter dan ditunggangi rider seberat 65 kg dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam hingga bensin habis.
Nah, sebelum tunggangan diganti karbu, didapat data mampu menempuh jarak 34 km/liter. Lalu setelah pakai karbu FU jadi 32 km/liter.
Kemudian tes kedua untuk mengetahui seberapa besar penambahan tenaga dan torsinya, digunakan alat Dynojet milik Sportisi Motorsport (SM) di Jl. Cempaka Putih Raya No. 112 D, Jakpus (lihat tabel.2).
“Oh ya, agar hasil setting karbu lebih maksimal, sebaiknya pakai main jet ukuran 95 (lebih kecil dari standar Spin 97,5. Tujuannya supaya campuran bensin tak terlalu basah,” anjur Wahyu Dwinanto, koordinator bengkel (SM).
Kesimpulan
Spuyer serta skep milik FU emang lebih besar. Otomatis pasokan bahan bakar jadi lebih banyak. Ini tentu berpengaruh pada proses pembakaran. Jadi lebih banyak dan besar. Sehingga tenaga yang dihasilkan juga lebih gede. Alhasil agak boros BBM. Tapi ini cukup terbayar lewat power jadi lebih responsif.
Table.1 (Spesifikasi Karburator)
Item Spin Satria Fu
Venturi luar 26 26
Venturi dalem 21,5 24,5
Skep 21,5 24,5
Main jet 97,5 110
Pilot jet 15 12,5
Table.2
Karburator Power Torsi
Standar 7,14dk/6.300rpm 7,79Nm/6.300rpm
Satria Fu 7,55dk/6.400rpm 8.34Nm/6.400rpm